![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uhGrMwsLdqucckHvkyHOlRlVq1POfl6wo6cNaEksUh2ZaI4igEhDOcotoSUnXivaH2m2NQH1Nu8waGLphtlenRknbJ2cv8kFgLI8MS9KNjq_kWtpbKIDNGW21ONwedkwY5SLteLzgo68PE2TKW=s0-d)
SM Town Live World Tour' siap digelar di Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta 22 September mendatang. Di balik euforia konser itu, ada
orang-orang yang rela membantu jalannya konser tanpa bayaran apapun.
Mereka
adalah para admin fanbase yang membantu promotor W Productions untuk
menjual tiket. Sejak awal diumumkannya konser SM Town di Jakarta, pihak
promotor menyatakan bekerja sama dengan beberapa fanbase untuk membantu
menjual tiket sebelum penjualan resmi dibuka. Para fanbase resmi itu
adalah perwakilan dari fanbase artis SM Town yang akan ke Jakarta.
Berapa banyak yang terjual dari fanbase ini?
Pada detikHOT,
beberapa admin fanbase itu memberikan bocoran. ELF_INAunited berhasil
menjual sekitar 850 tiket, sementara SoneID menjual sekitar 940 tiket.
Kemudian Off_ShawolIndo (700 tiket), IndoJumpingBoA (795 tiket), EXOInd
(600 tiket), Affxtion_ID (356 tiket), Sujunesia (644 tiket), dan
Cassiopeia_INA (260 tiket). Belum tiket yang dijual oleh EXOIndonesia
dan Sone Indonesia.
Jumlah yang tidak sedikit tentunya. Admin
ELF_INAunited Inneke atau dikenal dengan Nee menyatakan dirinya sampai
ditelepon oleh pihak bank karena tiba-tiba mendapat aliran dana dengan
jumlah hingga Rp 2,2 miliar.
"Aku ditelepon kantor pusat bank
karena menerima banyak transaksi melebihi batas kewajaran. Dan mereka
nggak ngerti soal fanbase, aku sampai bingung jelasinnya," ujar Nee.
Staf
SoneID yang menangani tiket SM Town Bima Adinugraha juga menyatakan hal
serupa. "Stres. Soalnya kali ini kan angka 0 yang terlibat banyak
banget. Kalau event biasa paling ngurusin uang Rp 5 juta sampai 10
juta," ujar Bima yang menerima uang penjualan tiket sejumlah Rp 1,3
miliar.
Tak hanya itu, bagian paling memusingkan dari mengurus
tiket itu adalah menyocokkan pemesan dengan transfer uang yang masuk.
Mereka mengerjakannya siang-malam, menyocokkan ratusan nama dan jumlah
uang dalam beberapa hari saja karena diberi batas waktu oleh promotor
untuk menyetor uangnya. Saking sibuknya, para admin itu sama sekali tak
bisa diganggu di hari-hari rekap yang kebetulan jatuh di bulan puasa.
Beberapa jatuh sakit usai menyetor uang pada pihak promotor.
Belum
lagi harus menanggapi pembeli tiket yang rewel atau tak mematuhi
aturan. Atau, yang berulang-ulang menanyakan hal yang sama dan sudah
dijelaskan sebelumnya. Lalu, apa yang didapat oleh para admin itu?
Tidak
ada. Mereka hanya membantu dengan sukarela menjual tiket dan
mengerjakan semua rekapitulasinya. Tak ada komplimen semacam tiket
gratis untuk membayar kerja keras para admin itu. Para admin itu juga
membeli tiket mereka sendiri jika ingin menonton SM Town.
Disinggung
mengenai hal tersebut, Managing Director W Production Sean Sudwikatmono
menyatakan memang tak memberikan komplimen apapun untuk fanbase. "Tidak
ada komplimen, kami kan sudah memberikan prioritas untuk lebih awal
membeli tiket. Juga menyediakan ballroom untuk kepentingan distribusi
tiket," ujar Sean saat ditemui di lokasi penjualan tiket SM Town
beberapa waktu lalu.
Pihak promotor menyediakan Sands Ballroom,
Mangga Dua Square untuk pendistribusian tiket pada 1 September besok.
Mereka juga menyediakan booth untuk tiap fanbase di hari H konser untuk
para pembeli tiket dari luar kota.
Bagaimana dengan kamu? Sudah beli tiket SM Town Jakarta?